Makanan Khas Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) | LEBARAN masih terasa dan menikmati kue Lebaran pun masih dilakukan banyak umat muslim. Ada banyak makanan dan kue yang setiap kita cicipi akan menimbulkan rindu yang mendalam.
Ketupat Lebaran
Hidangan yang wajib ada saat lebaran adalah ketupat, baik lebaran puasa (Iedul Fitri) maupun lebaran haji (Iedul Adha). Tidak ada lebaran kalau tidak ada ketupat, itu lah pengistilahan untuk ketupat saat lebaran. Mungkin bukan tradisi di Betawi saja, di daerah lain di Indonesia juga hidangan ketupat lebaran menjadi tradisi turun menurun, bahkan di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Dodol
Masih teringat didalam benak ketika masih kecil, seminggu sebelum lebaran semua keluarga kumpul di rumah kakek-nenek saya untuk mengerahkan tenaganya membuat dodol betawi. Memang proses pengerjaannya memakan waktu dan membutuhkan tenaga ekstra. Di buat di dalam kuali besar berdiameter satu meter, dan adonan dodol diaduk kurang lebih tujuh jam tanpa henti, karena kalau proses pengadukan berhenti, adonan akan mengeras dan rasanya tidak merata.
Dari subuh selepas sahur para ibu-ibu sudah mempersiapkan bahan-bahan yang di beli di pasar, kemudian membuat adonan untuk siap diaduk oleh para bapak, anak-anak dengan riangnya melihat proses pembuatan dodol sambil bercanda, terkadang dimarahi ketika mengganggu para ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah capek membuat dodol (kalau bahasa Betawinya ‘ngerecokin’). Meski sedang melaksanakan ibadah shaum Ramadhan (puasa), tidak menyurutkan semangat kebersamaan membuat dodol.
Bagi masyarakat Betawi, proses pembuatan dodol tersirat makna sosial di dalamnya. Proses pembuatannya yang sulit dibutuhkan semangat bergotong royong dan semangat kebersamaan. Dari sini lah dibutuhkan kerja sama dan secara tidak langsung tali silaturahmi antar keluarga makin erat terjalin.
Akar Kelapa
Makanan yang menyerupai bentuk akar yang berbahan tepung beras putih, kelapa, tepung sagu dan bahan-bahan lainnya dulunya sering sekali dibuat saat lebaran. Dari tahun ke tahun sewaktu kecil, beberapa hari sebelum lebaran sudah sibuk membuat makanan ini. Tanpa disadari, kini kebiasaan membuat akar kepala pun hilang.
Biasanya saat berkunjung ke rumah saudara, sesekali menemukan makanan ini, tapi untuk lebaran ini saya sudah tidak menemukan lagi. Hanya kemarin saya menemukan makanan khas ini saat saya berkunjung ke rumah teman di Jakarta yang juga berasal dari masyarakat Betawi, membuat teringat kembali saat-saat masih kecil.
Tape Uli
Makanan ini juga hidangan yang selalu ada saat lebaran, baik di keluarga besar saya maupun keluarga betawi lain di satu kampung masih menghidangkan makanan ini saat lebaran. Makan ini terdiri dari dua makanan, yaitu tape beras ketan merah dan uli sendiri merupakan campuran beras ketan putih dan kelapa yang dikukus.
Uli yang dicocol (dicampur) tape saat memakannya, membuat makanan ini sangat nikmat, menjadikan makanan ini salah satu makanan favorit, kalau kata orang betawi ‘gw doyan banget dah ama nyang namenye tape uli’.
Makanan lainnya
Sebenarnya masih ada beberapa makanan khas lainnya yang selalu dihidangkan saat lebaran, tapi saya tidak bisa menyebutkan satu demi satu. Sebut saja kue biji ketapang, rengginang, dodol cina, keripik singkong, dan kue-kue lain yang ada hanya ketika lebaran.
Kadang-kadang ke-khas-an dalam suasana lebaran ini lah yang menjadikan kenangan dan kerinduan sendiri akan lebaran. Walau sebenarnya makna Iedul Fitri kembali ke fitrah, hari kemenangan bagi umat Islam yang telah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu, mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah. Tapi tidak ada salahnya untuk terus melestarikan budaya turun menurun tanpa mengurangi makna Iedul Fitri sedikitpun.
Bukan ketupatnya, bukan dodolnya, bukan tape uli atau makanan lainnya, melainkan makna tali silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan dengan berbagi kebahagian di hari kemenangan
Demikianlah Postingan kali ini mengenai "Makanan Khas Hari raya Idul Fitri (Lebaran)" Semoga bermanfaat buat kalian semua.